Menyiapkan Anak Masuk Sekolah
Berikut ini kami berikan beberapa poin yang bisa dijadikan pegangan untuk menyiapkan anak-anak Anda untuk masuk ke sebuah sekolah. Ke sebuah lingkungan pendidikan yang baru. Tapi poin-poin ini bukan kata akhir. Anda masih harus membuka mata dan telinga terhadap berbagai unsur atau informasi yang berguna untuk kelancaran dan kelangsungan pendidikan anak Anda.
Biarkan anak berbicara.
Anda ingin anak Anda berhasil? Jangan memaksakan kehendak Anda. Anda ingin anak Anda bisa menikmati semua proses pendidikan di sekolah. Jangan menekan anak Anda untuk mengikuti keinginan Anda. Benar bahwa Anda ingin mencari sekolah favorit. Sekolah yang mahal. Tapi keinginan Anda itu tak akan berguna jika anak Anda tak suka. Apa artinya sebuah sekolah yang mahal tapi ternyata anak Anda tak enjoy? Bukankah yang menempuh pendidikan adalah anak Anda dan bukan Anda. Jadi, biarkan anak Anda memilih sekolah yang ia tahu dan rasa bisa membantunya mengaktualisasikan diri, bisa mengembangkan diri. Sikap semacam itu bisa membuatnya bisa lebih senang mengikuti proses yang ada di sekolah.
Mengunjungi sekolah.
Poin berikut yang mesti Anda perhatikan adalah atmosfer sekolah. Ingat, situasi atau iklim sekolah turut berpengaruh terhadap kesuksesan belajar sang anak. Bukankah Anda tak mau memasukkan anak Anda ke sekolah yang iklimnya tak bagus? Itu berarti, sebelum Anda menjatuhkan pilihan Anda pada sebuah sekolah, Anda harus tahu lebih dulu situasi dan iklim sekolah itu. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah mengunjungi sekolah itu bagus untuk pendidikan anak Anda, Anda bisa langsung menjelaskan atau menunjukkan letak ruangan, peralatan sekolah atau juga guru-gurunya. Ini menjadi langkah awal yang baik supaya anak Anda tidak kaget, kagok dan bingung menghadapi situasi yang serbabaru.
Membahas apa yang dirasakan anak.
Setelah menentukan sekolah mana yang cocok, Anda pasti (atau mungkin) mengantarnya pada hari pertama sekolah. Dalam perjalanan ke sekolah itu, sebaiknya Anda mulai dengan pembicaraan ringan seputar sekolah. Seperti menguraikan tentang pengalaman baru yang akan dilaluinya. Dengan mengenali perasaannya sendiri, anak akan merasa lebih siap menghadapi atau menjalani situasi baru yang bakal segera dialaminya. Anda dapat menenangkan perasaannya dengan memberikan perhatian penuh dan mendengarkan apa yang ia ungkapkan. Anda sebaiknya juga membahas apa yang dirasakan anak. Dengarkan keluh kesahnya. Berikan jawaban sederhana yang membangun motivasi agar memiliki gambaran positif tentang sekolah.
Memberikan penguatan.
Anda kemudian dapat memberikan penguatan (encouragement), jika ternyata anak Anda takut, gugup dan bingung, bahwa semua yang dirasakannya itu sangat wajar pada tahap awal. Bahwa semua orang akan mengalami hal itu. Bahwa semua orang pasti punya kekagetan, kebingungan dan kegugupan yang sama. Lalu Anda bisa memberanikan anak Anda untuk menghadapinya dengan mengatakan bahwa Anda menyayanginya dan mendukungnya. Anda bisa juga mengatakan bahwa Anda akan berada di sisinya ketika ia membutuhkan Anda, sekalipun tidak duduk di sebelahnya di dalam kelas. Anda bisa juga mengajaknya berdoa agar ia memiliki keberanian.
Jangan cemas.
Sebagai orangtua Anda harus bersikap santai dan berpikir positif dalam menghadapi anak Anda yang akan mulai memasuki dunia sekolah yang baru. Ini menjadi hal yang penting Anda ketahui karena seringkali justru orangtua yang lebih cemas dalam menghadapi kondisi semacam itu. Jangan memperlihatkan kecemasan dan kegelisahan semacam itu akan menurunkan rasa percaya dirinya. Bukankah anak Anda bisa mengeluh, "Kalau orangtua saya bisa gelisah seperti ini, berarti ada hal yang tak beres." Sebaiknya berikan si kecil dorongan semangat. Tak ada salahnya Anda mulai dengan joke ringan yang menghibur agar anak Anda menjadi lebih terhibur.
Latih anak mengurus kebutuhan sendiri.
Sebelum sekolah, anak sebaiknya sudah mampu mengurus kebutuhan dasar untuk dirinya sendiri. Misalnya, bisa makan sendiri tanpa bantuan, atau anak bisa memberitahukan kepada Anda jika ia lapar, haus, atau ingin buang air (kecil atau besar). Jika perlu, seminggu atau sepuluh hari sebelum sekolah dimulai Anda sudah mengatur jadwal untuk anak Anda. Misalnya, atur jadwal kapan anak Anda tidur, kapan bangun dan kapan bekerja. Ingat, pendidikan dan bimbingan dari orangtua adalah elemen paling penting dalam membangun sebuah karakter yang kuat.
Latih anak untuk mendengar.
Masuk sekolah sama dengan masuk dalam iklim yang baru. Bisa sangat lain daripada yang sebelumnya. Dan iklim yang baru itu sedikit banyak mempengaruhi kemampuan anak, antara lain kemampuan berbicara atau mengutarakan pendapat dan gagasan. Sebagai antisipasi atau latihan awal, Anda bisa mengajarkannya bagaimana harus mendengarkan orang lain. Latihlah anak Anda untuk mendengarkan pembicaraan orang lain serta bagaimana menanggapinya dengan baik. Setelah itu, latih kemampuan berbicaranya. Latih sesering mungkin. Sebaiknya gunakan bahasa yang baku, baik, dan benar. Penggunaan bahasa yang baik dan benar bisa membantu anak menangkap isi materi atau pembahasan.
(Genie/Genie/tty)